motorcyle

motorcyle
my vixion

Selasa, 01 April 2014

Bono River Sihantu yang buat para peselancar rindu

bono.jpg
seorang surver menjajal kemampuan di ombak bono teluk meranti kabupaten pelalawan
“Bono adalah fenomena paling menakjubkan yang  pernah saya lihat. Saya bisa menikmati salah satu ombak terpanjang di dunia.  Di sana sangat menyenangkan, sambutan yang sangat baik dari komunitas yang mengelilingi ombak yang sempurna itu menjadi pengalaman  seumur hidup bagi saya. Ini menjadi petualangan yang luar biasa. Saya akan kembali secepatnya,”

Juara  European River Surf 2011 asal Jerman ini tak sendirian. Dia ditemani Lars Jacobson dari Majalah Surfers, Jonas, Yoyo Therhorst, Simon Stangled dan Mark Attard. Semuanya membikin testimoni ungkapan takjub. 

Dan begini pula kata Lars Jacobson;  Setiap peselancar dunia harus merasakan berselancar di Bono. Orang-orang di sana sangat ramah. Meski akomodasi masih sangat standar untuk ukuran pengunjung dari Negara barat, tapi menyenangkan, aman dan bersih. Kami akan merekomendasikan tempat beserta ombaknya kepada orang-orang yang kami temui nanti. Satu hal yang saya pesankan, mohon lindungi alam sekitar hutan tropis. Tak seorang pun akan datang  ke Bono jika alamnya rusak.

Enam peselancar tadi pun menambah deretan panjang rombongan orang asing yang datang menikmati hempasan Bono di Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau. 

Sebelumnya, adalah Lynn Wanie yang memacu adrenalin di antara gulungan Bono setinggi rumah itu. Di atas papan selancar, perempuan asal Jerman ini berusaha mengejar suaminya, David Badalec. "Ini pengalaman luar biasa yang saya rasakan," kata Lynn, sumringah.

David mengamini omongan istrinya itu, "Ombak di sini sangat panjang. Barangkali inilah ombak terpanjang di dunia. Sebab saya bisa berselancar selama 30 menit tanpa henti,” katanya.

Menjajal gulungan Bono, Lynn dan David ditemani oleh Thomas Schroeder yang juga asal Jerman. Terus Geoffroy Moreno dan Edwin Suzor dari Perancis, Geraud Biebuyck asal Belgia dan Paul Kennedy asal Selandia Baru. Mereka diundang pada Pegelaran Budaya Tirta Bono, September dua tahun lalu.  

Bono. Begitulah orang Teluk Meranti menyebut. Kalau sedang bulan purnama, gulungan ombak di muara Sungai Kampar itu bisa setinggi rumah. Inilah yang membikin masyarakat tempatan menganggap Bono adalah sebuah fenomena yang menakutkan. Yang menjadi cerita seribu satu malam tanpa ada goresan tertulis pada sebuah kisah. 

Fenomena ini hanya berpindah dari mulut ke mulut yang mengatakan; Bono adalah tujuh sosok hantu --- seven gost --- yang sedang marah lantaran anaknya hilang, meski sampai sekarang tak jelas seperti apa bentuk sosok itu. 
Bagi orang asing, kesan angker yang bersemayam di Bono malah menjadi sesuatu yang menakjubkan. Bono --- menurut mereka --- adalah eksotika alam yang tergolong langka di dunia. Inilah yang membikin para peselancar melirik kawasan ini. Asosiasi Surfer dunia bahkan sudah membikin jadwal khusus untuk datang ke Teluk Meranti. Ke kawasan yang fasilitas jalan, penginapan dan listrik yang masih apa adanya itu. 

Tapi bagi bule, fasilitas yang apa adanya tadi justru sebuah keunikan. Keramahan masyarakat serta lezatnya masakan di sana sudah lebih dari cukup membikin bule betah berlama-lama. Setidaknya, begitulah pengakuan David Badalec, selama berada di Teluk Meranti. 

Hanya saja, fasilitas yang apa adanya itu justru membikin Bupati Pelalawan HM Harris gusar. Bekas Ketua DPRD Pelalawan ini tak mau kalau cuma mengandalkan keindahan Bono. Dia ingin membikin Teluk Meranti menjadi menjadi destinasi wisata kelas dunia. 

Makanya sejak tahun lalu, masterplan untuk penataan kawasan wisata itu sudah dibikin. Empat menteri pun dirangkul untuk mewujudkan impian itu. Ada Menteri Pariwisata, Menteri Dalam Negeri, Menko Kesra dan Menteri Pekerjaan Umum. Mereka juga diajak Harris untuk melihat secara langsung seperti apa eksotiknya Bono itu. 

Lepas melihat Bono, di Jakarta, Sekretaris Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Achyaruddin langsung membikin statement kalau Bono adalah objek wisata kelas dunia yang luar biasa.

Dan dia kemudian membocorkan kalau riset dunia soal Bono, sudah ada. Dalam riset itu katanya, Bono adalah tempat surfing kawasan sungai terbaik di dunia. Alasannya, Bono punya besar dan ombak yang bertahan lama. Kalau Bono lagi pasang penuh --- biasanya pas bulan purnama atau berdasarkan kalender tarikh qomariyah --- 21 peselancar bisa berselancar bersamaan. 

Kelebihan inilah yang kemudian membikin Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif itu semangat ‘menjual’ Bono ke seantoro dunia. Dan Achyaruddin optimis, bila digarap betulan, 500 ribu hingga 1 juta orang dipastikan bakal singgah ke Teluk Meranti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

kirim commenter sebyak-banyak nya agar anda dapat memperoleh tiket pesawat pulang balik liburan ke bali