bh
Minggu, 16 September 2012 jam 14.30 kemarin saya barengan kawan dan staf Barama Tour and travel berakhir pekan
ke pantai selatan, wilayah provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Kali ini
diputuskan melakukan perjalanan ke lokasi wisata pantai selatan
Gunungkidul > tujuan utamanya Pantai Indrayanti. Rencana disepakati
karena ada beberapa kawan belum pernah berkunjung ke lokasi itu.
Menuju arah pantai selatan Gunungkidul (cq.
Pantai Indrayanti) dari Kota Yogyakarta yang berjarak kurang lebih 70
km, dihadapkan beberapa pilihan. Di antaranya bisa menempuh jalur umum
yaitu melewati Jalan Wonosari > Piyungan > Hargodumilah atau Bukit
Bintang > Patuk > Hutan Bunder > Wonosari > ke
kanan/selatan ambil kawasan Karangrejek > belok kiri/timur menuju
Hargosari > Bintaos > Tepus > nah di sini sudah banyak papan penunjuk arah lokasi-lokasi wisata pantai.
Namun kami memilih untuk menghindari arus padat lalu
lintas dan menghindari polusi udara, dari Yogyakarta kita berniat
menyusuri jalan lintas selatan yaitu lewat Imogiri > Siluk >
Panggang > ambil kiri/timur arah Saptosari > Trowono > belok
kiri ke arah Baron. Dari kawasan Baron ini > menuju arah kiri/timur
kita sudah berada pada deretan kawasan wisata pantai di Kabupaten
Gunungkidul, tinggal pilih lokasi mana yang hendak dituju. Untuk sampai
di Pantai Indrayanti dari Baron masih menempuh jarak sekitaran 10 km,
lurus ke arah timur.
Setibanya di lokasi wisata Pantai Indrayanti hari Minggu pagi kemarin, kesan awalnya >
ya ampyun…
berjejal banget kendaraan dan pengunjungnya. Wisata pantai yang
tergolong baru (3 tahun lalu) dan telah diekspos di mana-mana ini
ternyata mirip-miriplah dengan Pantai Kuta atau Legian di Bali >
hanya saja belum tergarap optimal dan masih dalam pengembangan di
sana-sini. Sementara itu pengunjung lokal nampak lebih mendominasi arena
wisata untuk menikmati suasana liburan di pantai berpasir putih ini.
Memasuki pantai Indrayanti yang suasana dan lingkungannya cukup bersih
ini memberikan kenyamanan tersendiri. Tidak terlihat sampah berserakan
di lokasi wisata, penghijauan sekitar wilayah pantai juga memberikan
hawa sejuk. Pendek kata, berkunjung ke obyek wisata ini > memberi
kesan tersendiri, dibanding wisata pantai lain yang berada di wilayah
provinsi DIY yaitu indah, alami, bersih, tersedia akomodasi berupa
restaurant dan penginapan, fasilitas wisata pantai seperti gazebo,
payung untuk berteduh, bermain layang-layang, hingga jetski yang bisa
disewa per 15 menit bertarif 250 ribu menyusuri pinggiran laut selatan
seputar kawasan wisata
Di pantai indrayanti terdapat banyak spesis binatang laut salah satunya yang sering ditemukan di bebatuan karang yaitu Bulu Babi atau di kenal juga landak laut .s
Klasifikasi Ilmiah :
Domain: Eukaryota
Kerajaan: Animalia
Upakerajaan: Eumetazoa
Superfilum: Deuterostomia
Filum: Echinodermata
Filum
Echinodermata (dari bahasa Yunani untuk
kulit berduri)
adalah sebuah filum hewan laut yang mencakup bintang laut, tripang, dan
beberapa kerabatnya. Kelompok hewan ini ditemukan di hampir semua
kedalaman laut. Filum ini muncul di periode Kambrium awal dan terdiri
dari 7.000 spesies yang masih hidup dan 13.000 spesies yang sudah punah.
Lima atau enam kelas (enam bila Concentricycloidea dihitung) yang masih
hidup sekarang mencakup
- Asteroidea (bintang laut): sekitar 1.500 spesies yang menangkap mangsa untuk makanan mereka sendiri
- Concentricycloidea, dikenal karena sistem pembuluh air mereka yang
unik dan terdiri dari hanya dua spesies yang baru-baru ini digabungkan
ke dalam Asteroidea.
- Crinoidea (lili laut): sekitar 600 spesies merupakan predator yang menunggu mangsa.
- Echinoidea (bulu babi dan dolar pasir): dikenal karena duri mereka yang mampu digerakkan; sekitar 1.000 spesies.
- Holothuroidea (teripang atau ketimun laut): hewan panjang menyerupai siput; sekitar 1.000 spesies.
- Ophiuroidea (bintang ular dan bintang getas), secara fisik merupakan ekinodermata terbesar; sekitar 1.500 spesies.
Bentuk hewan yang sudah punah dapat diketahui dari fosil termasuk
Blastoidea, Edrioasteriodea, Cystoidea, dan beberapa hewan Kambriumf
awal seperti
Helicoplacus, Carpoidea, Homalozoa, dan Eocrinoidea seperti
Gogia.
Echinodermata adalah filum hewan terbesar yang tidak memiliki anggota
yang hidup di air tawar atau darat. Hewan-hewan ini juga mudah dikenali
dari bentuk tubuhnya: kebanyakan memiliki simetri radial, khususnya
simetri radial pentameral (terbagi lima). Walaupun terlihat primitif,
Echinodermata adalah filum yang berkerabat relatif dekat dengan Chordata
(yang di dalamnya tercakup Vertebrata), dan simetri radialnya
berevolusi secara sekunder. Larva bintang laut misalnya, masih
menunjukkan keserupaan yang cukup besar dengan larva Hemichordata.
Banyak di antara anggotanya yang berperan besar dalam ekosistem laut,
terutama ekosistem litoral pantai berbatu, terumbu karang, perairan
dangkal, dan palung laut. Spesies bintang laut
Pisaster ochraceus
misalnya, menjadi predator utama di ekosistem pantai berbatu di pesisir
barat Amerika Utara, spesifiknya mengendalikan populasi tiram biru ([[
Mytilus edulis]])sehingga
spesies yang lain dapat menghuni pantai tersebut dan bivalvia tersebut
tidak mendominansi secara berlebihan. Contoh lain adalah
Acanthaster planci
yang memakan polip karang di perairan Indo-Pasifik. Kendati sering
dianggap desktruktif, ada beberapa teori yang mengatakan bahwa
A. planci
sebenarnya adalah predator yang penting untuk ekosistem terumbu karang,
sehingga terjadi rekruitmen karang baru yang menggantikan koloni-koloni
tua, juga mengurangi tekanan kompetisi antara satu spesies karang
dengan yang lain.
Echinodermata mempunyai kemampuan untuk melakukan regenerasi bagian
tubuhnya yang hilang, contohnya timun laut. Apabila timun laut merasa
dirinya terancam, maka timun laut akan menyemprotkan organ tubuhnya agar
mendapatkan kesempatan untuk melarikan diri. Kelak, organ tubuh yang
hilang akan tumbuh kembali.
Gambar Bulu Babi/Echinodermata