motorcyle

motorcyle
my vixion

Sabtu, 20 Agustus 2011

sejarah kerajan indragiri

Sejarah Kerajaan Keritang, Indragiri

Kerajaan Keritang, bagi pengunjung weblog Wisata Riau ini mungkin itu adalah kata yang baru. Namun Kerajaan Keritang adalah sebuah kerajaan di Riau, tepatnya di Kabupaten Indragiri Hilir sekarang ini. Untuk mengingatkan kembali kepada cerita yang terlupa itu. Berikut ini artikel Sejarah Kerajaan Keritang yang disadur dari berbagai sumber. Tentu dalam membahas sejarah banyak versi. Silakan berbeda pendapat dikolom komentar nantinya.

Sejarah Keritang tidaklah banyak yang dapat diketahui jelas. Nama Keritang berasal dari kata Akar Itang. Itang ialah sebangsa tumbuh-tumbuhan yang banyak terdapat di sepanjang Sungai Gangsal. Akar-akar dari tumbuh-tumbuhan tersebut di atas begitu banyak di tebing-tebing sungai sehingga menyulitkan bagi perjalananan. Dari kata-kata akar dan itang terbentuklah Karitang, yang lama-lama kelamaan kebiasaan orang Melayu suka mempermudah sesuatu ucapan kata tersebut menjadi Karitang dan akhirnya menjadi Keritang.

Dalam Negarakertagama, Keritang disebut sebagai daerah yang takluk kepada Majapahit bersama Kerajaan Kandis, selain beberapa kerajaan lain di Sumatera yang juga tunduk di bawah Majapahit. Menyebutkan Keritang bersama-sama dengan kerajaan lain yang mengandung pengertian bahwa Keritang bukan hanya sekedar kampung, tetapi sudah merupakan suatu kerajaan cukup besar dan berarti bagi Majapahit yang demikian besar kekuasaannya.

Mengenai masa hidup Kerajaan Keritang ini dapat diperkirakan semasa dengan Kerajaan Kuantan. Tempat Kerajaan Keritang ini berpusat di sekitar Desa Keritang sekarang ini, yaitu di tepi Sungai Gangsal di Kecamatan Keritang, Kabupaten Indragiri Hilir. Kapan lenyapnya kerajaan ini tidaklah dapat dipastikan, tetapi beberapa petunjuk yang mengarah ke Kerajaan Keritang disebabkan kehilangan Raja pemangku tahta. Raja di tawan oleh Kerajaan Melaka. Raja Merlang yang akhirnya meninggal di dalam pengasingan. Ketika dalam penawanan, Raja Merlang dikawinkan dengan seorang puteri Sulatn Mansyur Syah mempunyai keturunan. Dari rahim isterinya lahir seorang putera mahkota Kerajaan Keritang. Narasinga, nama putera mahkota itu, kelak akan dijemput untuk diminta memerintah kembali Kerajaan Keritang, karena sudah lama kerajaan seperti tidak bertuan.

Ketika rakyat Indragiri tidak mempunyai raja, maka datuk Patih meminta kepada Narasingan, sang putera mahkota yang masih menetap di Melaka untuk pulang ke Keritang memerintah kerajaan yang tidak memiliki raja.
Kerajaan Keritang di Bawah Kekuasaan Sriwijaya

Hampir semua wilayah yang ada di Kepulauan Sumatera berada dalam wilayah kekuasaan Sriwijaya. Dalam catatan perjalanan I-Tsing, sepeninggalannya dari Sriwijaya, Jambi , tempat ia pernah menetap selama dua bulan, telah menjadi wilayah kekuasaan Sriwijaya.

Menurut Hall (1988), Petunjuk-petunjuk dari catatan-catatan orang Cina dan Batu Ligor yang ditemukan di Wat Sema-muang, diceritakan pada saat peringatan pendirian tempat suci Budha Mahayana oleh Raja Sriwijaya pada tahun yang sama dengan dengan 15 April 775. Disebutkan, perluasan Kerajaan Sriwijaya dan Budha Mahayana sampai ke Semenanjung Melayu.

Menurut Marwati (1992) dari keterangan prasasti yang ditemukan di Telaga Batu, Sriwijaya memperluas wilayah kekuasaannya mulai daeah Malayu di sekitar Jambi sekarang sampai ke Pulau Bangka dan daerah Lampung Selatan serrta berusa menaklukkan Pulau Jawa yang menjadi saingannya dalam bidang bidang pelayaran dan perdagangan dengan luar Nusantara.

Penaklukan Pulau Bangka diduga erat hubungannya dengan penguasaan perdagangan dan pelayaan internasional di selat Malaka. Selian letaknya yang strategis, Pulau Bangka pada masa Sriwijaya menurut Obdeyn (Marwati: 1992), masih bersambung menjadi satu dengan Semenanjung Tanah Melayu termausk didalamnya Kepuluan Riau dan Lingga.

Sehingga dengan demikian, sangat kuat sekali untuk menghubungkan bahwa kerajaan Keritang juga berada di bawah kekuasaan Sriwijaya. Sebab daerah yang menjadi perbatasan Kerajaan Keritang, daerah Jambi dan Semenanjung Melayu berada dalam wilayah kekuasaan Sriwijaya.

Pada saat Kerajaan Sriwijaya sebagai Kerajaan Maritim terbesar menguasai daerah-daearah sekitarnya, seperti, Bangka, Riau, Lingga, Jambi, Semenanjung Tanah Melayu dan Keritang, sepenuhnya menguasai lalu lintas perdagangan dan pelayaran dari kerajaan-kerajaan dari Barat ke Cina atau sebaliknya. Karena perahu-perahu asing semuanya terpaksa harus berlayar melalui Selat Melaka dan Selat Bangka yang dikuasai Sriwijaya.

Keuntungan dari penguasaan tersebut, maka Sriwijaya keuntungan pajak lalu lintas yang melimpah-limpah dari perahu yang lewat. Sementara dari daerah Sriwijaya sendiri, ekspor berbagai macam komoditi dalam negeri, penyu, gading gajah, kapur barus, damar, lada dan lainnya sangat banyak. Karena wilayahnya yang luas dan banyak memproduksi komoditi yang diinginkan para pedagang. Komoditi tersebut ditukarkan dengan berbagai macama alat-alat sejenis porselen, kain katun dan kain sutera.

Kerajaan Keritang di bawah kekuasan Sriwijaya, pada akhir abad ke-13, diperkirakan mulai lepas dari pengaruh kerajaan maritim itu. Pada pada abad tersebut, kekuasaan kerajaan Sriwijaya semakin pudarnya.Ini menjadi faktor keberuntungan bagi kerajaan-kerajaan kecil yang selama ini tunduk di bawah kekuasaan Sriwijaya. Kerajaan-kerajaan kecil, satu persatu mulai melepaskan diri dari pemerintahan Sriwijaya. Karena tidak mungkin lagi bagi Sriwijaya untuk bisa kembali menguasai dan memaksakan keinginannya, karena persoalan dalam negeri tidak dapat teratasi lagi dan semakin banyaknya serangan dari luar yang juga harus dihadapi.

Sehingga secara perlahan, nama Sriwijaya semakin hilang dari peredaran. bandar dagang yang semula ramai dikunjungi, beransur-angsur menjadi sepi dan ditinggalkan pedagang. Sebab sumber-sumber komoditi yang diperjual belikan semakin menipis dan kuantitasnya tidak memenuhi permintaan pedagang lagi.

Berakhirnya Kerajaan Sriwijaya ini tidak hanya disebabkan hanya disebabkan kondisi dalam negeri yang tak menentu, tetapi juga serang dari luar. Adanya serangan dari Kerajaan Cola dan Majapahit. Sementara semakin derasnya gelombang penyebaran Islam ke Nusantara disinyalir sebagai penyebab eksternal runtuhnya Kerajaan Maritim Sriwijaya.

Marcopolo dalam perjalanannya dari Cina pada tahun 1292 M tidak menyebut-nyebut nama Sriwijaya lagi. Hal itu menunjukkan Sriwijaya sudah terpecah menjadi beberapa Kerajaan kecil. Dan salah satu diantaranya adalah Kerajaan Keritang ini merupakan Kerajaan Hindu-Budha. Karena setelah melepaskan diri dari kekuasaan Kerajaan Majapahit yang menganut agama Budha, selanjutnya Kerajaan Keritang menjadi sebuah kerajaaan yang berdiri sendiri. Kedaulatan itu tidak berlangsung lama, karena kerajaan itu ditaklukkan oula oleh Kerajaan Majapahit yang menganut agama Hindu.
Kerajaan Keritang di Bawah Kekuasaan Majapahit

Tidak dapat dipastikan awal berdirinya Kerajaan Keritang (Indragiri), karena tebatasnya sumber. Suatu sumber yang menyebutkan bahwa raja pertama Kerajaan Indragiri adalah Raja Kecik Mambang yang memerintah ± 1298-1337 (T. Arief, tt:39). Sumber itu tidak menyebutkan di mana letaknya pusat pemerintahan dari Kerajaan Indragiri. Sebaliknya Mpu Prapanca danal negara Kertagama tidak pula menyebut nama Indragiri, tetapi yang ditulis hanyalah Keritang. Karena Keritang itu terdapat di Inderagiri, maka diperkirakan nama kerajaan Indragiri yang disebut di atas adalah identik dengan Kerajaan Keritang (Inderagiri).

Dalam perjalanan sejarah Kerajaan Keritang dari tahun 1298-1331 masih tetap merdeka dan berdaulat. Berita dalam Negara Kertagama menyebutkan Majapahit sampai tahun 1331 M wilayah kekuasan baru daerah Jawa Timur dan Jawa Tengah. Daerah-daerah di luar dari keduanya belum lagi masuk dalam wilayah kekuasaan Majapahit (Muhammad Yamin, 1960). Selama berdaulat itu, tidak ditemukan sumber tertulis yang dapat mengungkapkan kembali sejarah kerajaan itu. Begitu juga di daerah Keritang sendiri tidak didapat cerita rakyat tentang Kerajaan Keritang.

Majapahit menguasai daerah luar Jawa diperkirakan sesudah tahun 1331. Tetapi tidak dapat dipastikan tahun yang tepat mulai masuknya daerah-daerah di luar Jawa Timur dan Jawa Tengah. Mpu Prapanca dalam Negara Kertagama menuliskan beberapa kerajaan yang termasuk dalam kekuasaan Majapahit sebagai berikut:

Lwir nung nusa pra nusa sakahawat ksoni Melayu Ning

Jambi

Mwang Palembang karitang i teba le Dharmacraya

tumut

Kandis Kahwas Manangkabwa ri Siak Rekan Kampar

mwang i pane

Kampe Harw atahwe Mandahiling i Tumihang Parliak

mwang i Barat

Lwas lawan Samudera mwang i Lamuri Batan Lampung

mwang i Barus

(Slamet Mulyono, 1965)

Isi syair 13 dalam Negara Kertagama itu diterjemahkan Muhammad Yamin sehingga mempunyai pengertian sebagai berikut: Seluruh pulau Sumatera (melayu) telah menjadi daerah yang berada di bwah kekuasaan Majapahit yang meliputi Lampung, Palembang, Jambi, Keritang (Indragiri) Muara Tebo, Darmasraya (Sijunjung), Kandis, Kahwas, Haru, Mandahiling, Tamiang, Perlak (Aceh) Barat, Lamuri (Aceh Tiga Segi), Bantan dan Barus (Muhammad Yamin. 1960).

Kedudukan Keritang dalam syair 13 itu setara dengan Kerajaan Jambi, Kerajaan Darmasraya, Kerajaan Minangkabau dan Kerajaan lainnya, yang merupakan bukti bahwa Keritang adalah juga suatu Kerajaan. Kerajaan Keritang ini terletak di dalam daerah Indragiri. Nama Indragiri dalam uraian Muhammad Yamin di atas terletak sesudah menyebut nama Keritang yang dalam tanda kurung. Selanjutnya dalam Atlas Sejarah, nama Keritang terletak di wilayah Inderagiri atau antara Kampar di utara dan Jambi di Selatan (Muhammad Yamin, 1965)

Sebagai suatu kerajaan, Keritang memiliki beberapa orang raja yang memerintah selama lebih kurang 213 tahun (1298-1508). Raja-raja tersebut yaitu Raja Kecik Mambang dsebut juga dengan gelar Raja Merlang I (± 1298-1337), Raja Iskandar atau Nara Singa (± 1337-1400), Raja Merlang II (± 1400-1437) dan Raja Nara Singa. Pada masa pemerintahan Raja Merlang II, Kerajaan Keritang (Inderagiri) menjadi daerah jajahan Melaka, sebagai hadiah perkawinan putri Majapahit dengan Sultan Mansyursah dan Melaka.

Kerajaan Keritang di Bawah Kekuasaan Melaka

Dalam tahun 1275 raja Kertanegara dari Singosari mengirim suatu ekspedisi Pamalayu. Ekspedisi ini dimaksudkan untuk merebut daerah penghasil lada terbesar di kawasan ini. Singosari waktu itu sedang dalam konflik dengan kerajaan Mongol. Hubungan yang memburuk ini diikuti dengan kedatangan armada Mongol di bawah pimpinan Ike Mise dan Shih Pi untuk menyerang Kerajaan Singasari dan menghukum raja Jawa, Kertanegara yang telah menghina utusan Mongol bernama Mingki. Ming Ki dipotong telinga ketika menyampaikan pesan dari kerajaan Mongol.

Perseteruan antara Kerajaan Singasari dan Mongol dimanfaatkan oleh Kerajaan Melaka untuk menguasai Keritang. Sebab melihat potensi hasil bumi yang dimiliki Kerajaan Keritang akan membantu Melaka dalam meningkatkan intensitas perdagangannya. Jambi dan sekitarnya pada waktu itu penghasil lada terbesar di pantai Timur Sumatera, Keritang merupakan lumbung padi. Sedangkan Melaka baru muncul sebagai bandar perdagangan besar di Asia. Bandar yang dibangun itu menampung dan mengekspor kembali barang-barang dari Asia Tenggara dan Asia Timur ke Eropa melalui India dan Teluk Persia. Maka bila terjadi ikatan antara Melaka dengan Jambi dan Keritang yang juga menghasilkan lada, akan menjamin suplai bahan perdagangan.

Untuk dapat menguasai Keritang, maka Melaka harus membuat hubungan diplomatik yang baik dengan kerajaan Majapahit, kerajaan yang berkembang pesat setelah kekuasaan Singosari. Maksud tercapai setelah Raja Melaka yaitu Sultan Mansursyah kawin dengan seorang puteri Raja Majapahit. Sejak itulah Kerajaan Keritang oleh Majapahit diserahkan penguasaannya kepada kerajaan Melaka. Majapahit mau menyerahkan Kerajaan Keritang kepada Kerajaan Melaka di samping karena hubungan perkawinan tersebut, juga karena pada saat itu kebesaran Majapahit dalam keadaan menurun semenjak meninggalnya Patih Gajah Mada.

Untuk memperkuat ikatan kerajaan Melaka terhadap kerajaan Keritang, maka Sultan Mansyursyah mengawinkan salah seorang puterinya dengan Raja Keritang yang bernama Raja Merlang II. Setelah perkawinan itu, raja Merlang pun menetap di Melaka.

Sabtu, 06 Agustus 2011

Kesemutan, Gejala Penyakit Serius

Pernahkah Anda merasa kesal saat mengetik karena ujung-ujung jari terasa kebal akibat kesemutan? Biasanya kesemutan dianggap sepele, karena sering terjadi akibat salah posisi duduk atau otot yang tegang. Padahal bila kesemutan yang Anda alami tidak disebabkani oleh kedua hal itu, maka kesemutan adalah warning telah terjadi gangguan kesehatan yang serius.



Apa penyebabnya?
Kesemutan terjadi jika syaraf dan pembuluh darah mengalami tekanan Misalnya, saat duduk bersimpuh atau menekuk kaki terlalu lama, maka syaraf dan aliran darah terganggu. Umumnya kesemutan akan mereda jika bagian tubuh yang mengalaminya digerakkan.

Gejala penyakit serius
Namun bila kesemutan tak hilang setelah bagian tubuh digerakkan, atau semula hanya dialami sebagian kecil organ tubuh namun kemudian merambat ke bagian yang lebih luas; atau bila semula hanya terjadi sekali-sekali dan menjadi kian sering; atau bila kesemutan menjadi rasa kebal, sebaiknya Anda segera memeriksakan diri ke dokter. Kesemutan jenis ini merupakan gejala penyakit serius.


Dokter akan menyelidiki bagian tubuh yang mengalami kesemutan, luasnya, tempat awal kesemutan, dan perkembangan kesemutan itu sejak awal. Semua informasi ini akan menunjukkan penyebab masalah. Bisa jadi pada saraf tepi, pada otot, sumsum tulang belakang, atau bahkan otak.

Beberapa gangguan kesehatan serius yang ditandai gejala kesemutan, antara lain:

  • Radang sumsum tulang belakang (myelitis)
    Terjadi pada orang dewasa, kadang-kadang gejala kesemutan didahului oleh flu berat. Kesemutan yang dirasakan akan menghebat, naik dari ujung jari kaki sampai ke pusar (perut tengah). Gejalanya berkembang menjadi rasa tebal di permukaan kulit. Setelah fase ini, penderita akan mengalami kesulitan berjalan. Ini adalah gejala radang sumsum tulang belakang, yang terjadi karena serangan virus bernama cytomegalovirus (CMV).

    Penderita menjadi tidak bisa mengontrol buang air kecil. Buang air besar pun sulit. Penyakit ini dapat disembuhkan total, dapat pula cuma sembuh sebagian, tetapi ada juga yang sampai lumpuh.
  • Diabetes mellitus atau kencing manis
    Pada penderita diabetes, kesemutan adalah gejala kerusakan pembuluh-pembuluh darah. Akibatnya, darah yang mengalir di ujung-ujung syaraf berkurang. Gejala yang dirasakan biasanya telapak kaki terasa tebal, kadang-kadang panas, dan kesemutan di ujung jari terus-menerus. Kemudian disertai rasa nyeri yang menikam, seperti ditusuk-tusuk di ujung telapak kaki, terutama pada malam hari.
  • Carpal Tunnel Syndrome (CTS)
    Kesemutan yang menyerang ujung jari, biasanya tangan kanan, dan kemudian berkembang menjadi rasa tebal, saat digunakan beraktivitas, adalah gejala CTS. Gejala kesemutan ini berkaitan dengan rongga di pergelangan tangan (karpal) yang mengalami pembesaran otot-otot sehingga menekan saraf yang melewati terowongan tersebut. CTS bisa menjadi gangguan lebih serius bila didiamkan cukup lama, misalnya 1 - 2 tahun.

  • Jantung
    Pada penderita sakit jantung, kesemutan dapat juga timbul karena komplikasi jantung dan sarafnya. Yang terjadi misalnya, si penderita menjalani operasi pemasangan klep jantung. Saat pemasangan, ada bekuan darah menempel, yang kemudian terbawa aliran darah ke atas, dan menyumbat salah satu pembuluh darah di otak. Bila sumbatan di otak itu kebetulan mengenai daerah yang mengatur sistem sensorik, si penderita akan merasakan kesemutan sebelah. Bila daerah yang mengatur sistem motorik juga terkena, kesemutan akan menjadi kelumpuhan.
  • Rematik
    Rematik juga menimbulkan kesemutan atau rasa tebal. Gejala kesemutan karena rematik akan hilang bila rematik sembuh.
KESEMUTAN berasa senyar ( geranyam - red ) pada anggota badan, seperti digigit semut, terutama kaki dan tangan. Biasanya orang yang mengalami kesemutan karena lama duduk tanpa bergerak - gerak atau tertekan terlalu lama.

Kesemutan bisa jadi merupakan indikasi awal penyakit serius seperti tumor, kencing manis atau stroke. Menurut dr. Diatri Nari Lastri, spesialis syaraf RS. Cipto Mangunkusumo, orang cenderung menganggap enteng kesemutan karena biasanya keluhan itu akan menghilang sendiri. Padahal menurutnya, ketika kesemutan berarti telah terjadi sesuatu di tubuh. Kalau gangguan kesemutan itu terjadi pada satu tempat, satu posisi dan akan menghilang setelah ada perubahan posisi , memang tidak perlu dikawatirkan.

Orang yang terlalu banyak berbaring atau kurang gerak karena sakit, lemah atau mengalami obesitas, bisa juga menderita akibat bagian - bagian tertentu pada tubuhnya terus menerus tertekan. Namun bila kesemutan yang terjadi pada anggota tubuh cenderung menetap, hilang lalu timbul lagi, hanya pada satu sisi dari atas ke bawah, itulah yang harus diwaspadai. Bisa jadi itu sebagai indikasi adanya gejala suatu penyakit.


Kamis, 04 Agustus 2011

PERENCANAAN PEMBANGUNA SKA HOTEL


SKA Hotel
SKA Hotel ini adalah Hotel Berbintang 2+ yang akan dibangun dan terletak di komplek Mal SKA, Jl. Soekarno-Hatta Pekanbaru, Riau, bangunan hotel ini akan terdiri atas 1 tower yang terdiri atas 11 Lantai upper ground dan 1 Lantai basemen.
Lantai Basemen adalah untuk ruang utilitas M&E, Lantai Dasar untuk lobby utama, coffe shop, kitchen, ruang fasilitas hotel dan penunjang lainnya seperti FO desk & office, F&B storage, dll. Lantai Mezz. (lantai 1) untuk meeting room, dll. Lantai 2 untuk hotel room, hotel office, employe dining, dll. Lantai 3 s/d 9 untuk hotel rooms, room boy station, dll. Lantai 10 untuk sky lounge, sw. pool, ruang utilitas M&E, dll.

SKA Hotel

OWNER : PT. GRAND CITRA PRIMA
AREA/ROOM : 6.254 M2 /101 ROOMS
LOCATION : KOMPLEK MAL SKA, JL. SOEKARNO-HATTA, PEKANBARU, PROVINSI RIAU
FLOOR : 12 FLOORS

SO TUNGGU AJA TANGGAL MAEN

Rabu, 03 Agustus 2011

lowongan kerja Pon 2012 di Riau

Kesempatan bagi Anda yang sedang mencari kerja, ada Lowongan Kerja Panitia Besar PON XVIII Riau 2012, yang akan bekerja September 2012 mendatang.

DIBUTUHKAN: TENAGA BAGIAN PENJADWALAN PON XVIII RIAU 2012

Syarat:
1. Memiliki kemampuan di bidang Teknologi Informatika (TI)
2. Memiliki waktu luang
3. Mampu bekerja secara tim
4. Mampu bekerja di bawah tekanan

Sebagai bahan pertimbangan, berikut ini gambaran tanggung jawab dan tugas pokok Bagian Penjadwalan PB PON XVIII Riau 2012:


Tanggung Jawab:
Bertanggung jawab atas pelaksanaan penjadwalan PB PON XVIII Tahun 2012 Riau Bertanggung jawab terhadap jadwal yang update untuk seluruh Cabang Olahraga Bertanggung jawab atas bahan-bahan jadwal Bertanggung jawab terwujudnya koordinasi yang baik dengan biro-biro dan bidang-bidang yang terkait dengan penjadwalan. Bertanggung jawab atas pelaksanaan tudasnya kepada sekretaris I, melalui Kepala Biro hubungan Antar Daerah.

Tugas Pokok:
Koordinasi pelaksanaan tugas di bawahnya Mempersiapkan jadwal kegiatan PON XVIII Tahun 2012 Riau secara permanen Menyiapkan Press Release jadwal secara terbuka Melakukan penyebarran jadwal pertandingan PB PON XVIII Tahun 2012 Riau kepada pihak terkjait atas kepentingan jadwal pertandingan yang akan berlangsung Menyusun laporan kerja secara periodik Bagi yang berminat, tinggalkan nama lengkap dan no HP yang bisa dihubungi di komentar ini.

Senin, 01 Agustus 2011

Bussines ...


Kita hanyalah orang Indonesia yang mencoba belajar membanggakan negara ini dalam batasan yang mungkin.
We are just ordinary Indonesians who strive so hard to be proud of this great nation in any way possible.
yang ingin memiliki sebuah apertement yang dapat menambah pemasukan anda setiap tahun na dengan Dp Rp10.000.000,00 dan dengan 24 x pembayaran cicilan 10.000.000,00/bulan kunjungi segera untuk info lebih lanjut segera The peak hotel apertement di Jl. Ahmad Yani No. 81 Pekanbaru – Riau

pembangun di pekan baru

PEKANBARU (Riau Online)- Pembangunan yang sangat pesat di Pekanbaru menyebabkan banyak tamu yang datang ke kota ini terkejut. Mereka tidak lagi menemukan wajah kota Pekanbaru seperti ketika sekitar 5 tahun lalu mereka berkunjung ke kota ini.
Hal itu diungkapkan Puan (37) warga Medan yang datang ke kota ini membawa anaknya untuk mengikuti ujian masuk UGM. Tahun ini kebetulan UGM menetapkan Pekanbaru sebagai kota penyelenggaraan ujian masuk perguruan tinggi tersebut untuk wilayah Sumatera.Ujian tersebut berlangsung Minggu (8/4) besok di gedung SMP Negeri 14 Jalan Hangtuah Pekanbaru. Puan yang ternyata 5 tahun lalu juga pernah berkunjung ke Pekanbaru, Sabtu (7/4) sudah mendarat di Pekanbaru. Begitu dia menginjakkan kaki di kota ini, dia mengaku tidak percaya sudah berada di Pekanbaru.

"Soalnya dulu Pekanbaru tidak semegah sekarang ini. Dulu hanya ada ruko-ruko di sepanjang Jalan Sudirman dan Jalan Ahmad Yani," jelasnya.Tapi sekarang, menurut dia, Pekanbaru sudah banyak memiliki gedung-gedung tinggi seperti di Jakarta. "Saya tidak tahu bagaimana wajah kota ini pada lima tahun mendatang," ungkap Puan lagi. Salah satunya yang dikagumi Puan, adalah bermunculan pusat-pusat perbelanjaan modern seperti Mal dan Plaza di hampir sudut kota ini. "Baru saja beberapa jam berada di Pekanbaru, anak saya jadi merasa sangat betah tinggal di kota ini," tambahnya.Menurut dia, kota ini memang sangat asyik dijadikan tempat kunjungan dan berlibur. Hanya saja suhu udaranya sangat panas. "Kalau dibandingkan di Medan, suhu udara di Pekanbaru lebih panas," jelasnya.(ak)